Depresi: bagaimana cara mengenalinya?
Kesedihan, susah tidur, mudah marah ... gejala-gejala a depresi Bervariasi berdasarkan usia dan individu. Tapi apa pun itu, kita perhatikan, pada orang yang terkena, istirahat dari keadaan biasa.
Tanda
- Gangguan suasana hati: itu dimanifestasikan oleh kesedihan patologis, orang itu menangis untuk apa-apa. Untuk membedakan dari kesedihan normal yang terjadi selama peristiwa yang menyakitkan.
- Retardasi Psikomotor: diterjemahkan oleh seperangkat tanda fisik dan psikis. "Kita juga bisa membuat diagnosis dari ruang tunggu, kata psikiater. Pasien bangkit perlahan, mengambil langkah kecil, ada kehilangan lengan ayun, wajahnya tidak terlalu ekspresif, kalimatnya pendek dan suaranya kurang. "
Gejala umum lainnya:
- Insomnia atau hipersomnia.
- Kurang nafsu makan atau sebaliknya, bulimia.
- Menumpulkan keinginan seksual.
- Sembelit, sakit perut.
- Kelelahan permanen.
- Sebuah ketidakpedulian terhadap kesenangan biasa.
- Kehidupan sosial melambat, jika tidak ada.
- Gagasan hitam, kecenderungan pesimisme.
- Lekas marah atau bahkan agresi.
Tentu saja, depresi tidak merasakan semua gejala ini secara sistematis. Seperti yang ditunjukkan oleh Dr. Raffaitin, "Orang Amerika mengatakan bahwa setidaknya lima dari tanda-tanda ini harus ada setiap hari selama dua minggu, tapi saya pikir itu agak buatan, tetapi jika beberapa dari tanda tersebut bertahan selama berminggu-minggu, ada probabilitas tinggi bagi Anda untuk melakukan yang nyata depresi. Namun, beberapa pasien mengungkapkan penyakit mereka dengan hanya satu dari gejala-gejala ini, yang mengganggu diagnosis. "
Kementerian Kesehatan dan INPES (Institut Nasional untuk Pencegahan dan Pendidikan Kesehatan) meluncurkan kampanye informasi yang disebut "Depresi pada Orang Dewasa: Cari Tahu Lebih Banyak untuk Keluar darinya."
Situs web informasi dan testimoni tersedia untuk umum dan profesional serta selebaran yang tersedia di situs ini atau di antara profesional kesehatan.
